Powered By Blogger

POTRET DIRI

POTRET DIRI
SETELAH ACARA TAWAF WAJIB DI MASJID HARAM MAKKAH

Sabtu, 31 Desember 2011

MODEL PELAKSANAAN BK BAGI PESERTA DIDIK PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN

MODEL PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI PESERTA DIDIK PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN
(STUDY PENELITIAN DI PKBM HARAPAN BANGSA JATISARI KARAWANG)

OLEH:
SUTIRNA
NIM. 0808730
PRODI BK-S3 UPI BANDUNG

ABSTRAK
Sutirna. (2011). Model Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling bagi Peserta Didik pada Program Pendidikan Kesetaraan.

Pendidikan yang bermutu adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utama dalam pendidikan secara sinergis, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional, serta bidang pembinaan siswa (bimbingan dan konseling). Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek psikososiospiritual. (Djawad Dahlan & Juntika, 2007: 173; Sunaryo, 2008: 185). Oleh karena itu, bimbingan dan konseling diperlukan disemua jalur penyelenggara pendidikan, baik itu formal maupun nonformal. Namun, kenyataan dilapangan tingkat implementasi layanan bimbingan dan konseling di program pendidikan kesetaraan belum optimal, artinya implementasinya berjalan seperti apa adanya atau tidak menggunakan prosedur penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling yang ideal.
Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang efektif bagi peserta didik pada program pendidikan kesetaraan dalam aspek akademik, pribadi, sosial, dan karir di PKBM Harapan Bangsa Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang. Untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran dengan pendekatan penelitiannya adalah penelitian dan pengembangan (R&D).
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bagi peserta program pendidikan kesetaraan belum optimal dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan kesetaraan. Hal ini dibuktikan oleh hasil studi pendahuluan bahwa hampir setengahnya penyelenggara belum memiliki landasan filosofi, sistem penyelenggaraan, dan pertanggungjawaban penyelenggaraan, (2) Model hipotetik sangat efektif dalam meningkatkan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang akademik, pribadi, sosial, dan karir, hal ini dibuktikan oleh hasil perbandingan antara sebelum dan sesudah pelaksanaan model layanan bimbingan dan konseling, dan (3) Model layanan bimbingan dan konseling bagi peserta program pendidikan kesetaraan cukup signifikan keefektifannya dalam meningkatkan layanan bimbingan dan konseling dalam aspek akademik, pribadi, sosial, dan karir. Selanjutnya dari kesimpulan tersebut penulis menyampaikan rekomendasi kepada seluruh pihak terkait untuk segera menyusun sebuah pedoman penyelenggaraan bimbingan dan konseling di pendidikan kesetaraan.





ABSTRACT

Sutirna. (2011). Model Implementation Guidance and Counseling Services of Students for Equality in Education Program.

Quality education is to integrate the three main activities in the education field in synergy, namely the field of administrative and leadership, instructional areas, and areas of student guidance (guidance and counseling). Education is only carrying out the administrative and teaching with the guidance may simply ignore the field will produce an intelligent and skilled individuals in the academic aspect, but lack the ability or maturity in psikososiospiritual aspects. (Djawad Dahlan & Juntika, 2007: 173; Sunaryo, 2008: 185). Therefore, guidance and counseling is needed in all lines of education providers, both formal and nonformal. However, the fact the field level implementation guidance and counseling services in educational programs of equality is not optimal, meaning that implementation is running as it is or not using the procedure of guidance and counseling services are ideal.
The final goal of this research is to produce a model of the implementation of guidance and counseling services are effective for students on educational programs in aspects of academic equality, personal, social, and career PKBM Nations Hope Village Balonggandu Jattānwāli Khanewal district. To achieve the ultimate goal of this study using a mixed method research approach to research is the research and development (R & D).
Based on the results of the research data collection and processing can be concluded that (1) Implementation of guidance and counseling services for program participants educational equality has not been optimally implemented by the organizers of educational equality. This is evidenced by the results of a preliminary study that nearly half of the organizers do not have a grounding philosophy, system implementation, and accountability for implementation, (2) The hypothetical model is very effective in improving guidance and counseling services in the areas of academic, personal, social, and career, this is evidenced by the results of the comparison between before and after implementation of the model guidance and counseling services, and (3) Model guidance and counseling services for equality of educational program participants significantly improve their effectiveness in guidance and counseling services in aspects of academic, personal, social, and career. Furthermore, from these conclusions the authors make recommendations to all parties concerned to immediately formulate a guideline implementation guidance and counseling in educational equality.